Jakarta, Sebuah eksperimen yang baru-baru ini dilakukan
pada wanita dengan kanker payudara menunjukkan protein kedelai ternyata
dapat menstimulasi ekspresi gen dan mungkin meningkatkan pertumbuhan
sel-sel tumor. Benarkah demikian?
Menurut pemimpin studi, Dr Moshe Shike dari Memorial Sloane Kettering Cancer Center, New York, banyak wanita mengomsumsi sejumlah besar kedelai berpikir hal itu akan mencegah kanker berdasarkan studi epidemiologi.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Shike ini tetapi melihat efek kedelai pada wanita yang telah didiagonsis dengan kanker payudara. Kedelai mengandung fitoestrogen, yang dapat meniru lemah beberapa efek dari hormon estrogen.
Kebanyakan kanker payudara, termasuk yang masih dalam stadium awal merupakan estrogen-reseptor positif. Hal ini berarti tumor dapat merespon sinyal dari estrogen di dalam tubuh.
Dengan dukungan dari Yayasan Penelitian Kanker Payudara setempat, Shike dan peneliti lain mempelajari perubahan struktur molekul sel kanker payudara. Sel diteliti dua kali dengan melihat sampel sel kanker stadium awal sebelum operasi dan beberapa minggu setelah operasi pengangkatan tumor.
Selama penelitian, 140 wanita responden dibagi dua kelompok menjadi yang mengonsumsi protein kedelai atau suplemen protein susu. Dalam sehari para responden mengonsumsi sekitar 25,8 gram dari protein tersebut.
Dibandingkan dengan tumor di kelompok susu, tumor pada koleompok kedelai menunjukkan gen yang lebih ekspresif terkait siklus hidup dan perkembangbiakan sel. Shike mengatakan tapi masih belum jelas hal apa yang membuat gen pada sel tumor bereaksi terhadap protein kedelai.
"Yang dapat kami katakan adalah pada beberapa wanita, protein kedelai meningkatkan gen kesuburan pada tumor. Bagaimana hal tersebut diterjemahkan ke dalam kemungkinan kanker tidak bisa kami katakan," kata Shike seperti dikutip dari Reuters dan ditulis pada Kamis (11/9/2014).
Mengomentari penelitian ini, V. Craig Jordan dari Georgetown University Lombardi Comprehensive Cancer Center mengatakan bahwa memang produk kedelai tidak baik untuk wanita dengan kanker payudara.
"Untuk populasi wanita dengan kanker payudara, produk kedelai tidak baik dikonsumsi. Sekarang dokter memiliki set praktik dan dapat memberitahu pasien bahwa ini (konsumsi kedelai -red-) bukan hal yang baik," tutur Jordan.
Menurut pemimpin studi, Dr Moshe Shike dari Memorial Sloane Kettering Cancer Center, New York, banyak wanita mengomsumsi sejumlah besar kedelai berpikir hal itu akan mencegah kanker berdasarkan studi epidemiologi.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Shike ini tetapi melihat efek kedelai pada wanita yang telah didiagonsis dengan kanker payudara. Kedelai mengandung fitoestrogen, yang dapat meniru lemah beberapa efek dari hormon estrogen.
Kebanyakan kanker payudara, termasuk yang masih dalam stadium awal merupakan estrogen-reseptor positif. Hal ini berarti tumor dapat merespon sinyal dari estrogen di dalam tubuh.
Dengan dukungan dari Yayasan Penelitian Kanker Payudara setempat, Shike dan peneliti lain mempelajari perubahan struktur molekul sel kanker payudara. Sel diteliti dua kali dengan melihat sampel sel kanker stadium awal sebelum operasi dan beberapa minggu setelah operasi pengangkatan tumor.
Selama penelitian, 140 wanita responden dibagi dua kelompok menjadi yang mengonsumsi protein kedelai atau suplemen protein susu. Dalam sehari para responden mengonsumsi sekitar 25,8 gram dari protein tersebut.
Dibandingkan dengan tumor di kelompok susu, tumor pada koleompok kedelai menunjukkan gen yang lebih ekspresif terkait siklus hidup dan perkembangbiakan sel. Shike mengatakan tapi masih belum jelas hal apa yang membuat gen pada sel tumor bereaksi terhadap protein kedelai.
"Yang dapat kami katakan adalah pada beberapa wanita, protein kedelai meningkatkan gen kesuburan pada tumor. Bagaimana hal tersebut diterjemahkan ke dalam kemungkinan kanker tidak bisa kami katakan," kata Shike seperti dikutip dari Reuters dan ditulis pada Kamis (11/9/2014).
Mengomentari penelitian ini, V. Craig Jordan dari Georgetown University Lombardi Comprehensive Cancer Center mengatakan bahwa memang produk kedelai tidak baik untuk wanita dengan kanker payudara.
"Untuk populasi wanita dengan kanker payudara, produk kedelai tidak baik dikonsumsi. Sekarang dokter memiliki set praktik dan dapat memberitahu pasien bahwa ini (konsumsi kedelai -red-) bukan hal yang baik," tutur Jordan.
