Dilansir Medindia, Selasa (27/8/2013), trypophobia pada dasarnya adalah ketakutan terhadap terlalu banyak lubang terutama pada benda-benda yang memiliki banyak lubang-lubang kecil. Meski belum diketahui apa penyebab pastinya, ketakutan ini terjadi ketika anak-anak, berlanjut saat remaja namun lama-kelamaan trypophobia akan berkurang.
Individu yang menderita trypophobia umumnya mengalami perasaan geliah dan gatal di seluruh tubuh saat melihat suatu zat atau benda yang memiliki banyak lubang-lubang kecil di permukaannya. Misalnya sumsum tulang, butiran air di daun teratai, spons, sarang lebah, dan sebagainya.
Orang dengan trypophobia biasanya memiliki dua kemungkinan sebagai bentuk reaksi mereka terhadap lubang-lubang tersebut. Pertama, dia akan melihatnya sejenak lalu timbul keinginan untuk menutupinya atau bahkan menghancurkannya. Kedua, bisa saja orang tersebut pusing saat melihat banyak lubang seperti itu.
Tidak terlalu diketahui asal-usul dan penyebab dari kondisi ini dan itulah mengapa tidak ada tes diagnostik khusus untuk jenis phobia ini. Jika merasa tidak nyaman saat melihat gambar dengan banyak lubang, bisa jadi Anda menderita trypophobia.
Untuk mengatasinya, bisa saja dilakukan terapi perilaku kognitif, program neurolinguistik, dan terapi psikologis lainnya. Namun, karena kebanyakan phobia didasari oleh masalah emosional yang mengakar, maka terapi perilaku, hipnoterapi, dan konseling terbukti efektif mengobati orang yang mendetita trypophobia.